Sabtu, 10 Agustus 2024
Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
Pembelajaran tentang Culturally Responsive Teaching ini terdiri dari beberapa
tahapan seperti menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif,
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan prinsip pengajaran dan asesmen yang
efektif dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching, melakukan evaluasi
pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan, merefleksikan pembelajaran dan
asesmen berdasarkan evaluasi, dan tahap akhir menyusun laporan hasil belajar
peserta didik. Berdasarkan pengalaman belajar yang saya alami pada siklus II ini
saya dapat memahami bahwa pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching
(CRT) atau juga dikenal dengan pengajaran responsif budaya adalah model
pendidikan teoritis dan praktik yang tidak hanya bertujuan meningkatkan prestasi
peserta didik, tetapi juga membantu siswa menerima dan memperkokoh identitas
budayanya. Pendekatan ini mengintegrasikan prinsip dan karakteristik peserta
didik, terutama latar belakang budaya dalam proses pembelajaran, sehingga
berbagai metode pembelajaran, digunakan dalam pembelajaran. Budaya serta
pembelajaran saling terpaut serta tidak bisa dipisahkan. Adalah baik untuk
mempertahankan budaya asli, akan tetapi perlu dilakukan perubahan dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebab pemakaian serta
pelaksanaan teknologi komunikasi bisa mempengaruhi mikrokultur kelas. Untuk
kegiatan refleksi selanjutnya, saya memilih untuk merefleksikan kedua siklus
pengalaman belajar yang saya alami pada pembelajaran mata kuliah ini. Alasan
saya memilih kedua-duanya karena kedua siklus tersebut sangat penting untuk
dipelajari guna memperdalam ilmu dan pengalaman saya dalam merancang
pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan peserta didik. Pendekatan Culturally
Responsive Teaching atau yang biasa disingkat CRTmerupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang menghendaki adanya persamaan hak setiap peserta didik untuk
mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar belakang budaya peserta didik.
Pendekatan Culturally Responsive Teaching atau CRTmenempatkan peserta didik yang
merasa dirinya berasal dari budaya minoritas punyakesamaan hak memperoleh
kesempatan mengembangkan kemampuan diri. Melalui pendekatan pembelajaran CRT
ini, peserta didik juga menjadi lebih memahami budayanya sendiri serta
menghargai budaya orang lain.Dalam hal ini Pendidik harus menyadari bahwa
pembelajaran tidak hanyamementingkan prestasi akademik, tapi juga mempertahankan
identitas budaya pesertadidik. penekanan pada budaya peserta didik dan komunitas
tidak hanya sebagai upayamendekatkan peserta didik dengan konteks
pembelajarannya, tetapi muncul harapanmampu menjembatani datangnya kesadaran
peserta didik terhadap identitas budayanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pembelajaran dan Asesmen yang Efektif dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
Pembelajaran tentang Culturally Responsive Teaching ini terdiri dari beberapa tahapan seperti menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen ...
-
Pernahkah anda mengalami pesan kesalahan di komputer anda yang bertuliskan " bootmgr is compressed" pres ctrl+alt+del?. Pasti...
-
Pembelajaran tentang Culturally Responsive Teaching ini terdiri dari beberapa tahapan seperti menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen ...
-
Kalian pasti pernah mengalami ketika mengetik kata dikotak pencarian google ada kata yang keluar. Kalau masih baru menggunakan komputer ata...
Bagian yang paling menantang pada pendekatan CRT adalah Pendidik harusmengetahui satu persatu latar belakang peserta didik yang sangat beragam danmengaitkan materi pembelajaran dengan berbagai latar belakang budaya peserta didik dengan harapan mereka mendapatkan pemahaman karena materi yang diajarkansesuai dengan konteks kehidupan mereka.
BalasHapusBagus materinya sekarang saya menjadi paham akan pendekatan culturally responsive teaching
BalasHapus